Wednesday, January 6, 2010

Adikku Menangis Sayu - cikguyang

Hari-hari aku perhatikan adikku yang satu ini suka sangat kepada binatang. Keluargaku memang membela ayam kampung untuk mendapatkan telur dan dagingnya. Dia memilih seekor ayam jantan sebagai petnya. Dari kecil dia melatih ayam itu, aku lihat si ayam mengikut apa saja arahannya seperti duduk, kejar, lompat, lari dan bermacam-macam aksi yang menghiburkan.

Hingga menjadi cerita gamat bila ayam tu dah begitu besar..dia memesan pada ayam untuk menjaga rumah bila dia takada. Mula-mula aku tak percaya , bila aku lihat sendiri ayam itu akan mematuk siapa saja yang masuk ke kawasan rumah kami. Jiran-jiran India selalu datang meminta sirih dan daun kari , apa lagi bila diberi isyarat oleh adikku..ayam itu menerkam, lintang pukang mereka lari, menjerit-jerit , ayo-ayo tolong!!!!

Ayam itu sentiasa menjeling kita kalau lalu berhampirannya...dia menunggu isyarat dari adikku. Hebuh cerita tentang ayam kami, posman, penjaja ikan, jiran-jiran memang takut hendak menghampiri rumah kami.

Satu hari ayahku menyuruh anaknya Aden untuk menyembelih seekor dari ayam tersebut. Aden memang dendam pada ayam tersebut, ditangkapnya si ayam jantan. Adikku merayu-rayu jangan sembelih ayamnya. Dia menangis sakan bila abangnya terus menyembelih ayam tersebut . Aku terlambat ketika itu berada di tempat lain. Belas hatiku melihat keadaannya..dari disembelih, disiang dan dimasak dia terus menangis.. dan berkata dia tak hendak makan daging ayam tu....

Kenangan ini tersimpan jauh dalam lubuk hatiku. Walaupun peristiwa kecil tapi sangat menyentuh emosiku.. adik, adik....

1 comment:

  1. Salam untuk adikku yang jauh di Kuching..jangan lupa kakakmu di sini selalu merindumu.

    ReplyDelete